NEW YORK, 19 NOV – Metropolitan Museum of Art di New York sedang mempamerkan 200 karya kuno dan zaman pertengahan, meliputi mozaik, lukisan, perhiasan, tembikar, dan naskah dari abad ke-4 hingga ke-15, yang mencerminkan 1,000 tahun pengaruh Kerajaan Byzantine terhadap penganut Kristian di Mesir, Tunisia dan Ethiopia.
Sebagai salah satu yang terkaya di dunia, muzium itu telah mengumpulkan permata daripada koleksi-koleksi di Afrika, Asia, dan Eropah untuk pameran yang disebut “Africa & Byzantium,” mulai dari minggu ini hingga Mac tahun depan.
Met mempersembahkan tinjauan minggu ini kepada beberapa orang wartawan dengan rakan lainnya seperti pemerintah Mesir dan Tunisia, serta biara Ortodok Koptik tertua di dunia, Biara Katarina Sinai di Mesir.
Dengan menggabungkan seni, agama, sastera, dan arkeologi, “Africa & Byzantium” menunjukkan kesan Kerajaan Byzantine daripada ibu kotanya, Konstantinopel yang dulunya disebut Byzantium dan sekarang disebut Istanbul terhadap kepercayaan Kristian, yang menyebar di Afrika dari abad ke-4 hingga ke-7.
Menurut CEO Met, Max Hollein, pameran ini “membawa fokus dan penelitian baru ke dalam bidang yang kurang dipelajari, memperluas pengetahuan kita tentang Seni Byzantine dan Kekristianan Awal dalam pandangan dunia yang luas.”
Pengunjung akan dapat melihat naskah berwarna, tekstil, mozaik marmar, ukiran gading dari Nubia, perhiasan emas dari Mesir, lukisan dinding, banyak di antaranya muncul untuk pertama kalinya di Amerika Syarikat.
Karya-karya tersebut mengeksplorasi hubungan antara masyarakat, budaya dan pelbagai kepercayaan dari Laut Tengah hingga Laut Merah, mencampur tradisi Yunani, Romawi, Byzantine, Kristian dan Yahudi, kata Met. – AFP
