MENGAPA kita harus bertaubat dan dosa apa yang harus ditaubati?
Banyak pembahasan taubat yang kita akan bicarakan kerana kepentingannya dalam meniti kehidupan umat. Disamping keadaan umat pada masa ini perlu mengetahui betapa pentingnya mengingat taubat dan kembali kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Mengapa kita harus bertaubat? Dan dosa-dosa apa yang harus ditaubati?
Pemandangan buruk yang nyata dan kini dihadapi oleh umat seperti peperangan, ratusan orang terkorban, manusia-manusia diusir, rumah-rumah dirobohkan, anak-anak menjadi yatim, generasi muda yang tidak jelas pendiriannya, menuntut kita untuk kembali kepada Allah, bertaubat kepada-Nya dan melakukan perubahan dari dalam diri.
Seorang pemuda berkata jujur kepada penulis (Amru Muhammad Hilmi Khalid, pengarang buku ‘Ghayyir Nafsaka!, Ubahlah Dirimu!’): “Saya takut, perang-perang dan bencana yang melanda kita adalah sebab dosa yang saya lakukan,” akuinya. Tentu bukan merupakan hal yang mustahil, ketika dosa penulis, dosa anda dan dosa yang lain menggunung, mengakibatkan kita jauh dengan Allah. Alasan inilah yang kemudian mendesak kita untuk bertaubat kepada Allah. Sebab firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ar-Ra’d, ayat-11 tafsirnya,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”


Bertekad dan mulakan langkah.
Anda harus bertekad untuk tidak lagi melakukan dosa. Dan kita memohon kepada Allah, “Ya Allah, kami berniat untuk bertaubat hari ini, melakukan solat malam dan tahajud, maka janganlah Kau usir kami dari pintu-Mu,” Dengan harapan, Allah akan mengubah keadaan sukar yang sedang kita hadapi.
Alangkah indahnya malam ketika kita memohon ampun. Malam dicucuri rahmat kepada hamba-hambanya. Malam dimana malaikat ikut turun menyaksikan dan mengelilingi petaubat. Pernahkah terbayang bila sekumpulan umat Islam melakukan taubat secara besar-besaran atau mega? Apa yang terjadi? Tentu akan tercipta keadaan yang jauh lebih baik.
Jangan pernah sombong dan acuh dengan dosa.
Tidak sedikit manusia yang bersikap bangga jika berbuat dosa. Meski banyak orang yang melihatnya, namun tidak seorangpun yang berusaha untuk memperbaiki atau membetulkannya. Bukankah setting dunia akan berubah bila dirinya bertaubat? Sesungguhnya Allah pasti akan menerima taubat mereka. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala.
“Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.” (Surah Ibrahim, ayat-20)
Boleh saja malapetaka yang menimpa akan berakhir sebab taubat seseorang, “Sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Surah Ar-Ra’d, ayat-11)
Kita hanya dituntut berkomitmen untuk tidak melakukan dosa. Memohon ampun dari dosa-dosa besar dan kecil yang pernah kita lakukan. Allah pasti akan menerima taubat kita.
Hendaklah kita bertaubat dari ketidak pedulian kita. Bukankah musibah yang menimpa kaum muslimin di dunia ini disebabkan oleh umat yang telah lupa terhadap agamanya? Betapa banyak doa yang dipanjatkan? Di samping berapa banyak manusia yang memperlekehkan dosa-dosa mereka padahal merupakan dosa besar di sisi Allah.