Saturday, May 18, 2024
29.7 C
Brunei

    -

    Tangisan kerinduan satu Syawal

    Salam hormat kepada semua pembaca Media Permata yang dihormati, saya merupakan seorang wanita berusia awal 30an yang baru saja kehilangan seorang insan tercinta, ibu saya, tepat pada satu Syawal tahun ini. Momen yang seharusnya menjadi saat kegembiraan dan perayaan, kini berubah menjadi titik balik penuh kesedihan dan renungan dalam hidup saya.

    Dalam linangan air mata, saya ingin berkongsi bagaimana hari raya kali ini memberikan makna yang sangat berbeza bagi saya. Hari Raya Aidilfitri, yang biasanya disambut dengan suka cita, kini menyisakan duka yang mendalam dalam hati saya dan keluarga. Saya masih ingat bagaimana ibu selalu sibuk di dapur, menyiapkan juadah raya yang lazat untuk kami sekeluarga dan para tetamu yang datang bertandang.

    Ibu adalah insan tersayang dalam keluarga kami, dengan senyuman dan kata-katanya yang lembut, selalu membuat setiap orang di sekitarnya berasa dicintai dan dihargai. Pemergiannya yang tiba-tiba ibarat meninggalkan satu lubang besar dalam hati saya yang mungkin tidak akan pernah terisi lagi. Tidak ada lagi suaranya yang memanggil nama saya, tidak ada lagi tangan hangat yang mengusap kepala saya ketika bersedih atau lelah.

    Pada hari raya ini, saya merasakan kehadiran ibu di setiap sudut rumah, di setiap hidangan yang tersaji, dan dalam setiap doa yang kami panjatkan. Kehilangan ibu membuatkan saya menyadari betapa setiap detik yang kami lalui bersama adalah begitu berharga. Setiap kenangan tentang ibu, daripada caranya tersenyum hingga caranya mengucapkan Selamat Hari Raya kepada kami, kini menjadi kenangan yang akan saya ceritakan selamanya.

    Melalui luahan hati ini, saya ingin mengajak kita semua untuk tidak pernah melupakan pentingnya menghargai dan mencintai orang-orang terdekat kita selagi mereka masih ada. Saya bersyukur atas setiap saat yang telah saya habiskan bersama ibu, dan saya berharap setiap pelajaran dan kasih sayang yang diberikannya akan kekal dalam setiap tindak-tanduk saya setiap hari.

    Terima kasih, ibu, untuk semua cinta dan pengorbananmu. Syawal ini, saya iringi setiap doa dan titisan air mata sebagai tanda rindu dan cinta yang abadi untukmu. Semoga Allah merahmati rohmu dan menempatkanmu di tempat yang paling mulia di sisiNya.

    Mahfuzah

    NASIHAT DANG MP

    Terima kasih kepada saudari Mahfuzah yang telah berkongsi kisah yang cukup menyayat hati para pembaca ruangan ini.

    Sesungguhnya, kehilangan orang yang kita cintai memang selalu meninggalkan kesedihan yang mendalam. Namun, melalui kisah saudari, kita diajak untuk mengingati kembali betapa berharganya setiap momen yang kita kongsi bersama mereka yang kita sayangi. Mari kita ambil pelajaran dari cerita saudari untuk lebih sering mengungkapkan cinta dan penghargaan kita kepada mereka yang masih bersama kita.

    Semoga awda diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi hari-hari mendatang. Ingatlah bahwa kenangan indah bersama ibu akan selalu menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam setiap langkah awda.

    Gambar Freepik
    - Advertisment -

    Disyorkan Untuk Awda

    7 maut dalam banjir kilat di Iran

    TEHRAN, 17 Mei – Sekurang-kurangnya tujuh orang maut dalam banjir kilat susulan hujan lebat di bandar Mashhad di timur laut Iran, lapor agensi berita...